Acungan jari telunjuk dan jari tengah sudah
menjadi bahasa universal. Masyarakat di seluruh belahan dunia melihat
acungan tersebut sebagai simbol kemenangan atau victory. Secara mudah
memang acungan kedua jari itu akan membentuk huruf ‘V’ yang merupakan
huruf pertama pada kata victory.
Tahun 2008 simbol ini sangat terkenal di
kalangan anak muda Jepang. Saat foto sendiri maupun bersama, mereka
kebanyakan mengacungkan simbol tersebut. Foto-foto dengan pose seperti
ini pun menjadi koleksi utama kaum muda di negeri Sakura tersebut.
Seolah-olah simbol victory sudah menjadi bagian hidup dan gaya hidup
anak muda Jepang.
Saking populernya, sampai-sampai di tahun
2008, harian Japan Today membuat survey soal simbol tersebut.
Respondennya diambil secara random untuk ditanya alasan di balik
kebiasannya mengacungkan simbol dua jari saat berpose di depan kamera.
Hasilnya menunjukkan sebagian besar responden mengaku menjalankan
kebiasaan tersebut secara reflek.
Seorang responden bernama Seiichi Igeta (saat
disurvei usianya 17 tahun) mengaku bahwa dia tidak pernah tahu alasan di
balik kebiasannya mengacungkan simbol tersebut. Dia juga sama sekali
tidak paham sosok yang menemukan simbol tersebut dan sejarahnya. Yang
jelas, Igeta mengaku bahwa kebiasaan tersebut sudah dijalankannya sejak
masa kanak-kanak. “Biasa jadi ini sudah terprogram dalam DNA saya,” kata
dia waktu itu, seperti tertulis di situs tylerbell.net.
Memang tidak ada yang tahu pasti penemu dan
sejarah kemunculan simbol dua jari tersebut. Ada beragam cerita yang
dipercaya memunculkan simbol tersebut. Salah satu cerita mengungkapkan
bahwa simbol tersebut mulai dikenal saat terjadi perang Inggris dan
Prancis yang dikenal dengan Perang Seratus Tahun. Sebenarnya, perang ini
berlangsung tahun 1337 hingga 1453 atau selama 116 tahun.
Saat perang berlangsung, para prajurit
Prancis berjanji untuk memotong jari tengah dan jari telunjuk tangan
kanan bagi setiap pemanah Inggris yang berhasil ditangkap. Namun,
ternyata kejadiannya berbalik. Setelah meraih kemenangan, para pemanah
Inggris justru mengacungkan kedua jari tersebut sebagai simbolnya. Dari
sinilah kemudian simbol vitory mulai berkembang.
Ada juga yang menyatakan bahwa cerita soal
simbol V bermula dari naskah-naskah yang ditulis seorang penulis Prancis
bernama Francois Rabelais. Tokoh ini hidup sekitar tahun 1500-an. Dia
dipercaya sebagai orang yang pertama kali menggunakan simbol tersebut
dan menuliskannya dalam beberapa artikel. Dari sinilah kemudian manusia
mengenal simbol victory.
Sedangkan di era modern, simbol acungan dua
jari tersebut mulai dikenal setelah Winston Churcill biasa
menggunakannya. Karena, di Inggris simbol ini dikenal sebagai simbol
Winston Churchill. Perdana menteri Inggris biasa menggunakan simbol ini
setelah kemenangan tentara sekutu pada Perang Dunia II. Setelah Churcill
biasa mengacungkannya, pemimpin Prancis Charles de Gaulle and Richard
Nixon pun menggunakannya. Simbol ini pun menjadi populer.
Acungan dua jari menjadi makin terkenal
setelah seorang model Jepang, Junji Inoue berpose dengan simbol tersebut
untuk mempromosikan produk-produk Konica pada tahun 1972. Bersamaan itu
berlangsung Olimpiade di Sapporo dan para atlet yang meraih medali pun
mengacungkan simbol tersebut sebagai tanda kemenangan. Makin populerlah
acungan jari tengah dan jari telunjuk itu sebagai tanda victory.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar