Sabtu, 28 Januari 2012

Sejarah Warna Pink.... (yyuuhhuuii....)



Teori warna telah dieksplorasi oleh para ilmuwan dan seniman selama ratusan tahun. Teori Warna adalah tentang menjelaskan bagaimana kita sebagai manusia melihat warna dan fenomena warna. Teori ini warna yang digunakan segala macam bentuk untuk menjelaskan warna; roda warna, warna piramida, dan kubus warna antara lan .








 Para ilmuwan berteori bahwa kita sebagai manusia berevolusi untuk dapat melihat warna untuk membuat kita pemburu yang lebih baik di dunia monoton hutan hijau atau hutan. Jadi persepsi warna adalah bagian dari apa yang memisahkan kita dari hewan dan menempatkan kita nyaman di puncak rantai makanan.



Kembali di tahun 1800-an, gagasan terapi warna dikemukakan, mungkin oleh dokter yang sama yang menganjurkan perdarahan dan penggunaan lintah. Warna terapis berpikir bahwa pasien yang bermandikan warna tertentu dari cahaya yang bisa menyembuhkan penyakit fisik dan psikologis. Terapi Warna meninggal ketika antibiotik keluar dan kebanyakan orang menyadari bahwa gagasan yang disembuhkan oleh cahaya berwarna hanya susun.


Ini adalah keyakinan ini penulis bahwa buku dapat ditulis tentang setiap salah satu warna utama dalam roda warna. Ada sejarah budaya dan psikologis yang dapat diperiksa dan dieksplorasi dibandingkan dengan peristiwa-peristiwa besar dan tren hari. Sebagai contoh, pink telah diterima sebagai warna bayi perempuan dan masih warna balon pilihan bagi orang tua bangga yang ingin mengumumkan kelahiran bayi perempuan mereka. Jadi, bagaimana pink menjadi diterima dalam budaya kita sebagai seorang gadis atau warna feminin?




Saya telah mengajukan pertanyaan ini berulang-ulang dari teori warna dan menerima jawaban, jadi saya melakukan sedikit menggali sendiri mencoba untuk datang dengan kesimpulan yang masuk akal. Dan inilah yang saya temukan ... selama Perang Dunia II Nazi menggunakan warna-& bentuk-sistem kode untuk melacak tawanan mereka. Orang Yahudi diberi bintang kuning Daud untuk dipakai untuk mengidentifikasi mereka. Homoseksual diberi segitiga pink terbalik, yang juga setengah bintang Daud. Selama Perang Dunia II, warna pink tidak akan memiliki asosiasi feminin atau maskulin. Ini adalah teori saya bahwa asosiasi pink sebagai warna yang feminin dimulai dengan penggunaan segitiga merah muda kembali di abad kedua puluh oleh Nazi Jerman. Asosiasi pink dengan homoseksualitas bisa berubah atau berubah menjadi mewakili feminin selama ini.

Intinya adalah ini: Tidak ada yang benar-benar tahu mengapa warna pink menjadi gadis, mitra dengan warna biru maskulin. Tetapi jelas bahwa identifikasi gender warna dimulai pada abad ke-20. Sejarah pink sebagai warna belum berakhir. Mungkin seratus tahun dari sekarang atau dua ratus tahun dari sekarang warna itu sendiri akan berarti sesuatu yang lain seperti yang kita sebagai manusia menetapkan sebuah identitas baru dan tujuan.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar